“Penting Bagi Lulusan SMA/MA/SMK”, “Mengintip” Sistem Perguruan Tinggi


Oleh : Irwan Setiawan, S.Pd

Siswa-siswi kelas III (XII) tingkat SMA/Madrasah Aliyah/ SMK dan peserta Djarum Black Competition vol 2 yang ingin kuliah, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang,telah selesai melaksanakan Ujian Akhir Nasional (UAN).

Namun UAN bukanlah akhir dari perjuangan siswa-siswi tersebut karena mereka masih akan mengasah otak untuk kesuksesan di Ujian Akhir Sekolah (UAS) bahkan mulai berfikir tentang masa depannya, apakah akan melanjutkan ke jenjang perkuliahan atau lansung terjun ke dunia kerja. Bila mereka memilih dan berusaha masuk ke dunia akademik di Perguruan Tinggi (PT) maka ada hal yang akan terasa sangat berubah di banding waktu mereka duduk di bangku sekolah. Mereka dihadapkan dengan sistem baru, kehidupan baru.
Menurut UU No. 2 Tahun 1989 dan dijabarkan dalam PP No 60 Tahun 1999, pendidikan tinggi diartikan sebagai kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Perguruan tinggi akan membawa mahasiswanya ke 2 jalur program pendidikan yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jadi pada dasarnya PT menyediakan 2 jenis lulusan yaitu lulusan yang mendalami bidang keilmuan (Akademik) yaitu perguruan tinggi (Universitas, institut, sekolah tinggi) yang menyelenggarakan Program Sarjana (Strata I / S1) dan Program Pasca Sarjana (S2 dan S3). Sedangkan PT yang menyelenggarakan dan yang medalami kemampuan, keterampilan, aplikasi teori (Profesional) seperti di institut, universitas, sekolah tinggi, akademi, politeknik dengan membuka program Diploma (D1, D2, D3, D4) dan spesialis (Sp.1 dan Sp.2).
Dilihat dari struktur kepemimpinan di PT, maka di tingkat atas kita akan melihat posisi Rektor sebagai pemimpin utama, yang dibantu oleh Pembantu-Pembantu Rektor (PR). PT itu sendiri terdiri atas beberapa fakultas yang dipimpin oleh seorang Dekan. Sedangkan fakultas sendiri terdiri atas beberapa jurusan yang masing-masingnya dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan. Di jurusan inilah pelaksanaan kegiatan akademik atau pengajaran profesional dilaksanakan. Selain struktur umum di dalam PT terdapat juga biro-biro yang membantu pelaksanan proses perkuliahan serta unit-unit dan lembaga-lembaga yang membantu penerapan dan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
Dalam mengawasi PT, pemerintah membuat Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang akan melihat produktifitas, efektifitas, akuntabilitas dan kualitas PT. Badan ini memberi penilaian kepada jurusan-jurusan di sebuah perguruan tinggi, apakah terakreditasi A, B, C, atau tidak terakreditasi. Jadi sebelum memilih PT dan jurusan yang akan di masuki sebaiknya kita mengetahui dulu apa nilai akreditasinya.
Untuk menunjang proses perkuliahan PT memiliki tenaga kependidikan yang terdiri atas dosen dan tenaga penunjang akademik. Dosen bertugas melakukan proses pengajaran yang menyangkut pemberian bimbingan, praktikum, penelitian, penasehat akademik (PA) dan tugas lainnya. Dosen juga melakukan penelitian dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Penunjang akademik yaitu para peneliti, pengembangan di bidang pendidikan, kepustakaan, labor, teknisi sumber belajar, dan staf administrasi tingkat jurusan.
Sebagai sebuah motivasi bagi siswa-siswi SMA/Madrasah Aliyah/SMK yang merasa kurang mampu dari segi ekonomi tapi memiliki keingin dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, jangan dulu patah arang karena di PT, mahasiswa yang berprestasi tapi kurang mampu, dapat mengambil berbagai jenis beasiswa yang disediakan di PT yang bersangkutan, puluhan beasiswa terdapat di kampus dengan memberi bantuan pada ratusan mahasiswa. Diantara beasiswa yang umumnya ada ialah : PPA (Peningkatan Prestasi Akademik), BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa), Beasiswa Yayasan Supersemar, Beasiswa Pertamina, Beasiswa PT. Gudang garam, Beasiswa Kosgoro, Beasiswa BI, dan lain-lain. Dengan nominal uang yang mampu memberi suntikan dana untuk proses perkuliahan. Selain beasiswa ada juga layanan keringanan dan pembebasan SPP. Untuk PT-PT besar biasanya juga memberi layanan poliklinik, asrama, asuransi, sarana olahraga, mushalla, dan layanan lainnya
Hal baru lain yang akan ditemukan di Perguruan Tinggi (PT) adalah adanya sistem SKS (Sistem Kredit Semester) yaitu sebuah sistem penyelenggaraan pendidikan untuk mengatur beban studi mahasiswa, beban kerja pengajar, dan penyelenggara lembaga pendidikan lainnya. Pengaturan SKS terkait dengan kegiatan penguasaan akademik, yaitu tatap muka, kegiatan terstrutur, dan kegiatan mandiri. Untuk 1 sks = 1 jam (50 menit) tatap muka, 1 jam (60 menit) tugas terstruktur, dan 1 jam (60 menit) kegiatan madiri. Secara umum mahasiswa dalam setiap semesternya dikenakan beban studi berkisar antara 12 sks sampai 24 sks. Dalam penetapan sks itu dilihat dari nilai (IP/ Indeks Perstasi). Makin besar IP, maka beban (sks) yang dapat diambil bisa makin banyak.
Indeks Perestasi (IP) adalah hasil penilaian perkuliahan dalam satu semester, untuk tingkat sekolah sama dengan nilai laporan semester. IP dari tiap semester yang telah dilalui akan mempengaruhi besarnya beban sks yang bisa diambil di semester berikutnya. Hal itu dapat dilihat dari: Indeks Prestasi Semester (IP) kurang dari 1,50 maka maksimum jumlah sks yang dapat di ambil adalah 12 sks, IP 1,50 - 1,99 maksimum jumlah sks yang dapat di ambil adalah 15 sks, IP 2,00 - 2,49 maksimum 18 sks, 2,50 - 2,99 maksimum 21 sks, dan bila IP sama atau besar dari 3,00 mahasiswa bisa mengambil 24 sks. Nilai Indek Prestasi (IP) terbaik yang dapat dicapai mahasiswa adalah 4,00 bila seluruh nilainya A. Untuk total beban studi (total sks yang diambil) oleh program S1 berkisar antara 144-160 sks dan untuk jenjang D 3 berkisar dari 110-120 sks.
Sistem nilai di PT menggunakan penilaian dalam bentuk abjad (A – E). Nilai tersebut dilihat dengan skala perbandingan nilai angka (NA) dan nilai mutu (NM). Bila nilai angka 81 – 100 maka nilai mutu A, bila nilai angka 60 – 80 maka nilai mutu B, nilai angka 56 – 65 mendapat nilai C, nilai angka 41 – 55 mendapat nilai mutu D, dan bila nilai angka 0 – 40 maka nilai mutu E. Untuk nilai D dan E di anggap gagal dan harus mengulang mata kuliah yang bersangkutan.
Selain sibuk di dunia akademik, mahasiswa juga dapat belajar cara berorganisasi dari berbagai organisasi yang ada di kampus. Kegiatannya dapat berupa : kegiatan kerohanian, kegiatan olahraga, kegiatan penelitian dan pengetahuan, kegiatan kesenian, Surat Kabar Kampus, kegiatan Pramuka, kegiatan KSR, dan kegiatan ekstra lainnya
Untuk mengembangkan kemampuan berpolitik, berdemokrasi dan berorganisasi dalam cakupan jurusan, fakultas dan ditingkat perguruan tinggi. Sebuah PT memiliki Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang merupakan perwakilan mahasiswa, bahkan ada presiden mahasiswa di tiap PT, dan badan-badan politik kampus lainnya.
Walau kita hanya “mengintip” Perguruan Tinggi dalam artian melihat hal-hal yang penting dan baru bagi lulusan SMA/Madrasah Aliyah/SMK secara sepintas, semoga tulisan ini dapat memberi gambaran tentang kehidupan dunia kampus, serta memotivasi siswa-siswi untuk bisa masuk ke dunia akademik di PT untuk mencapai cita-cita dan harapan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
blackinnews | Gallery Jadoel | School | Hobbies | Download | irwan

Copyright © 2009 . |Designed by IRWAN SETIAWAN |Converted to blogger by keretaunto.blogspot.com

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.